Selasa, 25 Oktober 2018 bertempat di gedung rektorat lantai 3 UIN Raden Fatah Palembang pukul 13.30, program studi pendidikan kimia melaksanakan seminar nasional yang bertemakan “Inovasi Pembelajaran Kimia Abad 21”. Pemateri pertama yaitu Prof. Dr. M. Rusdi, S.Pd., M.Sc guru besar kimia fisik Universitas Jambi. Beliau menyampaikan mengenai inovasi-inovasi pembelajaran yang dapat dilakukan pada proses pembelajaran.
Pemateri kedua yaitu Bapak Moh Ismail Sholeh, M.Pd yang menyampaikan mengenai kesalahan konsep dalam pembelajaran kimia dan upaya penanggulangannya dengan strategi konflik kognitif. Beliau menyampaikan bahwa kesalahan konsep terjadi karena: (1) sebagian besar konsep kimia bersifat abstrak, (2) konsep kimia dapat memiliki lebih dari satu makna, (3) sebagian siswa sudah membangun konsep sebelum mendapat konsep di sekolah, (4) pembelajaran dimulai dengan contoh tidak tepat. Kesalahan konsep tersebut dapat dihilangkan dengan menggunakan strategi konflik kognitif. Langkah-langkah strategi konfilik kognitif yaitu: (1) Identifikasi konsep salah yang dimiliki oleh siswa, (2) penciptaan kondisi konflik pada diri siswa memalui pemberian fakta eksperimen, anomali datau kontradiksi, (3) pemberian bantuan untuk terjadinya ekuilibrasi melalui pernyataan dan informasi, (4) Rekonstruksi pemahaman siswa.
Pemateri ketiga yaitu Ibu Etrie Jayanti, M.Pd. Beliau menyampaikan mengenai implementasi project based learning (PjBL) dalam pembelajaran abad 21. Ibu Etrie menjelaskan bahwa pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang mempersiapkan generasi penerus menjadi generasi yang memiliki kemampuan kecakapan abad 21. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki yaitu kemampuan komunikasi dan kolaborasi. Dalam sesi ini ibu Etrie memaparkan hasil penelitiannya dalam upaya upaya peningkatan kerja sama mahasiswa semester 4 program studi pendidikan kimia UIN Raden Fatah Palembang melalui penerapan model pembelajaran berbasis proyek.
Pemateri keempat yaitu Ibu Resti Tri Astuti, M.Pd. Ibu Resti menyampaikan bahwa pedagogi adalah seni atau ilmu menjadi seorang guru. Pedagogi yang baik meningkatkan efektifitas pengajaran dengan meningkatkan motivasi, mempertahankan hasil-ingatan (memory), mentransfer-menerapkan apa yang dipelajari (skill dan pengetahuan) pada situasi dunia nyata.
Mahasiswa terlihat antusias mengikuti seminar, beberapa mahasiswa terlihat tertarik untuk mendalami lebih jauh terhadap apa yang telah disampaikan oleh pemateri. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang muncul setelah pemaparan materi. Acara diakhiri dengan pemberian sertifikat kepada masing-masing pemateri.