Tim Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang melakukan kegiatan pengabdian masyarakat sekaligus menjalin hubungan kerja sama dengan Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim. Sebagai landasan hubungan kerja sama tersebut, Bapak Muhammad Isnaini, M.Pd selaku ketua prodi pendidikan kimia dan Bapak Efi Almansyah, S. Pd selaku kepala sekolah Madrasah Aliya Negeri 1 Muara Enim menandatangani nota kesepahaman. Beberapa bentuk kerja sama yang terdapat dalam nota kesepahamanan antara lain: (a) magang 1 (praktek observasi), (b) magang 2 (praktek pengalaman lapangan dasar), (c) magang 3 (praktek pengalaman lapangan lanjut), (d) penelitian di bidang pendidikan, (e) pengabdian masyarakat di bidang pendidikan, (f) meningkatkan kualitas profesional guru dalam bentuk workshop, pelatihan dan pendampingan.
Pengabdian masyarakat yang dilakukan bertemakan strategi dan implementasi penyusunan soal higher thinking skill (HOTS) bagi guru. High order thinking skill atau kemampuan berfikir tingkat tinggi merupakan salah satu kompetensi penting dalam dunia modern. Higher order thinking skill mencakup kemampuan untuk memecahkan masalah (problem solving), kemampuan berpikir kritis (critical thinking), berfikir kreatif (creative thinking), kemampuan beragumen (reasoning) dan kemampuan mengambil keputusan (decision making). Jadi soal higher order thinking skill adalah instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pada standar penilaian kurikulum 2013, guru-guru diberi ruang untuk pengembangan soal instrumen yang mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi, sehingga pengetahuan mengenai teori dan praktik pembuatan soal higher order thinking skill perlu dipahami oleh guru.
Kegiatan dimulai dengan melakukan pretes terhadap pemahaman guru mengenai soal higher order thinking skill. Setelah pretes dilakukan, selanjutnya pemaparan materi pertama mengenai pengertian dan konsep soal higher order thinking skill. Pada pemaparan ini tim program studi pendidikan kimia menjelasakan definisi soal higher order thinking skill, karakteristik soal higher order thinking skill, level kognitif Anderson & Krathwohl.
Setelah mendapatkan pemaparan mengenai soal higher order thinking skill, peserta diberikan beberapa soal dan diminta untuk menganalisis apakah soal yang diberikan tergolong soal lower order thinking skill, middle order thinking skill atau higher order thinking skill.
Materi kedua yang disampaikan yaitu mengenai peran soal higher thinking skill dalam peneliaian pembelajaran. Saat pemamaparan berlangsung peserta terlihat fokus dan antusias mendengarkan apa yang disampaikan oleh pemateri.
Materi selanjutnya yaitu mengenai langkah-langkah penyusunan soal higher order thinking skill dan evaluasi soal higher order thinking skill. Selain mendapatkan konsep soal higher order thinking skill secara teoritis, guru-guru Madrasyah Aliyah Negeri 1 Muara Enim juga mendapatkan pengalaman langsung dalam menulis soal higher order thinking skill. Guru-guru dikelompokan dalam berberapa kelommpok sesuai dengan mata pelajaran yang diampuhnya. Kemudian guru-guru dalam kelompok tersebut menyusun soal higher order thinking skill beserta kunci jawaban dan pedoman penyekorannya.
Setelah selesai menyusun soal higher order thinking skill beserta kunci dan pedoman penyekorannya, guru-guru tersebut memaparkan hasil yang telah dibuatnya kemudian soal tersebut di bahas dan dianalisis bersama-sama.
Melalui kegiatan ini, diharapkan guru-guru Madrasyah Aliyah Negeri 1 Muara Enim dapat memahami konsep soal higher order thinking skill dan secara produktif dapat membuat dan mengimplementasikan soal higher order thinking skill dalam proses penilaian pembelajaran. (EJ)