Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, menyelenggaran Pengabdian Kepada Masyarakat dengan mengusung tema Desain Pembelajaran Terintegrasi Nilai Keislaman dan Nature of Science (NOS) Bagi Guru IPA di Ponpes Al-Amalul Khair. Kegiatan diselenggarakan pada hari Selasa, 8 November 2022 sampai dengan Rabu 9 November 2022 yang diikuti 20 peserta guru IPA Ponpes Al-Amalul Khair. Kegiatan dilaksanakan di Ponpes Al-Amalul Khair yang berlokasi di Jl. Lunjuk Jaya RT. 48, Lorok Pakjo, Kec. Ilir Barat I, Kota Palembang Prov. Sumatera Selatan.
Pengabdian dilakukan oleh tim Dosen Pendidikan Kimia UIN Raden Fatah Palembang yaitu Dr. Indah Wigati, M.Pd. (Ketua Prodi), Moh. Ismail Sholeh, M.Pd. (Sekretaris Prodi), Pandu Jati Laksono (Dosen), Ravensky Yurianty Pratiwi, S.Pd., M,Si (Dosen), dan Siti Marfu’ah, M.Pd. (Dosen). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala SMA Deddi, S.Pd.I., M.M., Kepala MI Hendri Sudiman, S.Pd.I., M.M., Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum Mardiah, S.Pd., dan Bapak Ibu Guru di lingkungan Ponpes Al-Amalul Khair.
Dr. Indah Wigati, M.Pd. dalam sambutan menjelaskan bahwa tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk menambah wawasan guru dalam membuat desain pembelajaran terintegrasi nilai keislaman dan NOS sehingga harapannya kualitas proses dan hasil pembelajaran IPA di sekolah yang bersangkutan dapat lebih ditingkatkan.
Narasumber pertama yaitu Dr. Indah Wigati, M.Pd., menyampaikan materi mengenai hakikat ilmu pengetahuan. Beliau mengatakan bahwa ilmu pengetahuan dalam Islam dipandang sebagai kebutuhan manusia dalam mencapai kesejahteraan hidup didunia dan memberi kemudahan dalam mengenal Tuhan. Oleh karena itu Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan merupakan bagian dari pelaksanaan kewajiban manusia sebagai mahluk Allah SWT.
Narasumber lainnya yaitu Siti Marfu’ah, M.Pd. memaparkan bahwa pemahaman akan NOS di Sekolah merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan. Hal tersebut dikarenakan, pengembangan literasi sains menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan sains itu sendiri. Beliau juga menyimpulkan bahwa setidaknya NOS memiliki tujuh aspek yang harus ada yaitu (1) Empiris Base (2) Tentative (3) Theories and Law (4) Socio Cultural Embeddednes (5) Creativity (6) Scientific Method dan (7) Subjective.
Narasumber selanjutnya adalah Ravensky Yurianty Pratiwi, S.Pd., M.Si., dengan materi aplikasi dalam pembelajaran berbasis NOS. Beliau menyampaikan bahwa NOS dapat diintegrasikan pada RPP, modul, dan LKPD dengan mengikuti tahapan atau sintak dari NOS itu sendiri, yang terdiri dari (1) Background Reading (2) Case Study Discussions (3) Inquiry Lessons (4) Inquiry Labs (5) Historical Studies Dan (6) Multiple Asessments.
Materi berikutnya disampaikan oleh Pandu Jati Laksono, M.Pd., mengenai Desain Pembelajaran NOS. Beliau memaparkan bagaimana sistematika urutan langkah-langkah penyusunan desain pembelajaran jika diintegrasikan dengan NOS. beliau juga menambahkan informasi terkait NOS yang dikaitkan dengan isu-isu kontemporer, sosio-ilmiah, konteks isu-isu populer, dan NOS dalam konteks sejarah.
Materi terakhir dihari pertama disampaikan oleh Moh. Ismail Sholeh, M.Pd., mengenai penelitian socio scientific issues yang merupakan sebuah proses pembelajaran yang memanfaatkan berbagai masalah maupun isu dalam bidang sosial ilmiah yang terjadi di lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari.
Narasumber pertama pada hari kedua yaitu Dr. Indah Wigati, M.Pd., menyampaikan materi mengenai Integrasi nilai keislaman dalam pembelajaran. Beliau berpesan “dalam pelajaran apapun, seorang guru harus bisa memasukkan nilai-nilai agama seperti keimanan dan ketaqwaan.
Narasumber kedua yaitu Pandu Jati Laksono, M.Pd., menyampaikan bahwa Islam dan Sains tidak saling bertentangan, bahkan sebaliknya yakni memiliki keselarasan.
Dikesempatan lain, pada sesi materi berikutnya Moh. Ismail Sholeh, M.Pd. memberikan materi mengenai integrasi islam dan ilmu. Beliau mengatakan bahwa memasukkan aspek spiritual keagamaan dalam materi sain tidak akan mengurangi kadar keilmiahannya. Keilmiahan merujuk pada bagaimana cara memperoleh sain, sedangkan aspek spiritual merujuk pada motivasi dalam melakukan proses ilmiah dan arahan terhadap penggunaan atau tujuan setelah sain itu tercapai.
Narasumber berikutnya yaitu Siti Marfu’ah, M.Pd. dan Ravensky Yurianty, S.Pd., M.Si. yang memaparkan beberapa penelitian mengenai integrasi keislaman dalam pembelajaran dan penelitian integrasi keislaman dan kimia.
Materi berikutnya merupakan pemaparan hasil penelitian mahasiswa pendidikan kimia terkait tema PkM ini, yang disampaikan oleh Desvita.